Sunday, November 22, 2015

Tutut Competition

Competition Start NOW
Hello pecinta tutut! #TututExplorer membuat kompetisi buat lo yang suka seru-seru makan tutut! Sekarang kalo makan tutut bareng teman ataupun keluarga, jangan lupa untuk di abadikan lewat video dan upload video terbaik ke instagram dan jangan lupa untuk tag ke @tututexplorer dan pakai hashtag #TututYuk!

Video unik lo bakal kita tunggu sampai akhir tahun 2015!!! Pemenang akan langsung diumumkan lewat instagram @tututexplorer dan bagi yang beruntung akan mendapatkan voucher MAP!!! Kita punya banyak voucher buat lo! So, jangan lewatkan kesempatan ini ya!!!

**
Untuk informasi mengenai keong tutut, lo bisa cek di berbagai sosial media lainnya..

Instagram @TututExplorer
Facebook Keong Tutut
Line ID    Keong Tutut
Email       tutut.indonesia@gmail.com

Yuk, kita cintai makanan tradisional Indonesia yang hampir terlupakan. Makan #TututYuk! 

Salam mungil,


#TututExplorer!

Saturday, November 7, 2015

Makanan Olahan Tutut

Semua hal tentang tutut udah tau, sekarang udah waktunya buat makan tutut nih. Tapi, gimana cara mendapatkan tutut yang bikin nagih? 

Show time!!!

Untuk mendapatkan hasil makanan olahan tutut lo bisa dapet secara instan dan bisa langsung makan di restauran atau tempat makan yang bernuansa makanan sunda. Biasanya tutut jadi menu cemilan yang dihidangkan sebelum makanan inti-nya datang. Karena kalo makan tutut tuh gampang banget menumbuhkan kebersamaan dan kekompakan serta menumbuhkan canda tawa yang menghidupkan suasana kebersamaan. 

Pada umumnya di restauran sunda, menu tutut dihidangkan secara sederhana dengan campuran bumbu rempah-rempah yang meningkatkan gizi tutut ini sendiri. Rempah-rempah yang dipakai adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, daun salam, laos, sereh serta garam dan gula.

Tutut Bumbu Kuning

Selain menggunakan bumbu sederhana, memasak tutut juga bisa menggunakan bumbu dasar dan cara lain yang sesuai dengan selera kita. Seperti gulai tutut, tumis tutut, sate tutut, sop tutut, tutut goreng tepung dan lainnya.

Gulai Tutut
Tumis Tutut
Sate Tutut
Sop Tutut
Tutut Goreng Tepung
**
Untuk informasi mengenai keong tutut, lo bisa cek di berbagai sosial media lainnya..

Instagram @TututExplorer
Facebook Keong Tutut
Line ID    Keong Tutut
Email       tutut.indonesia@gmail.com

Yuk, kita cintai makanan tradisional Indonesia yang hampir terlupakan. Makan #TututYuk! 


Salam mungil,


#TututExplorer!

Kenapa Makan Tutut?

Setelah tau tentang si Tutut secara lebih mendalam, lo pasti masih berpikir kenapa harus makan tutut? Apa sih untungnya? Dan semenarik apa sih si tutut ini untuk dimakan bareng-bareng? Yuk cari tau disini.. ;)

Guys..

Menurut penelitian yang udah di lakukan oleh beberapa ilmuwan dan scientists yang keren-keren, mereka berhasil menemukan kandungan-kandungan keong tutut yang gak kalah bergizi, bahkan punya gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya. 

Kandungan Gizi Tutut
Karena kaya akan kandungan gizi yang sangat bermanfaat untuk tubuh, 100 g tutut bahkan bisa memenuhi gizi kita sebanding dengan kandungan gizi yang dimiliki sama segelas susu. Bisa dilihat ditabel diatas, kandungan kalsium yang dimiliki 100 g tutut mencapai 170 g. Jadi, buat lo yang alergi sama susu sapi atau gasuka minum susu, lo bisa cobain untuk memenuhi kebutuhan kalsium lo dengan makan tutut.


Selanjutnya, lo tau kan kalau protein itu sangat penting untuk perkembangan tubuh, pembentukan sel dan jaringan, meningkatkan pertahanan tubuh dan imunisasi tubuh, membantu pertumbuhan anak-anak, dan mencegah penyakit kwashiorkor dan marasmus yang disebabkan oleh kekuragan protein. 
Protein hewani biasanya dapat diperoleh dari daging ayam dan sapi. Namun, seperti yang kita ketahui, harga daging tidaklah murah. Sedangkan Tutut mengandung protein hewani yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai sumber protein yang berkualitas namun dapat diperoleh dengan harga yang jauh lebih murah.



Selain itu, ga cuma dikenal sebagai lauk pauk di beberapa daerah, ternyata Keong Tutut dipercaya oleh masyarakat sebagai obat alternatif yang mampu mengobati banyak penyakit karena memang memiliki gizi yang tinggi. Seperti penyakit diabetes, penyakit kuning, liver, maag, kolesterol, dan penyakit lainnya.



Tutut juga mengandung omega 3 yang dapat berfungsi sebagai agen anti-inflamasi dimana akan mampu meringankan sejumlah kondisi medis, selain itu omega 3 juga sangat baik untuk rambut seperti meningkatkan elastisitas rambut, memelihara folikel rambut, membantu pertumbuhan rambut, meningkatkan kekuatan rambut dan ketebalan, mencega kerontokoan, dan meningkatkan sirkulasi di kulit kepala.


Untuk makan keong imut yang satu ini pastinya harus dibersihkan dan dimasak terlebih dahulu sampai tercipta hasil olahan keong tutut yang bikin nagih untuk dimakan.. Nah cara-cara mengolah tutut dan jenis-jenis olahan tutut bisa lo temuin di artikel selanjutnya.. So, stay tune!

**
Untuk informasi mengenai keong tutut, lo bisa cek di berbagai sosial media lainnya..

Instagram @TututExplorer
Facebook Keong Tutut
Line ID    Keong Tutut
Email       tutut.indonesia@gmail.com

Yuk, kita cintai makanan tradisional Indonesia yang hampir terlupakan. Makan #TututYuk! 


Salam mungil,


#TututExplorer!

Saturday, October 31, 2015

Fisik si Tutut

Buat lo yang pernah berpengalaman ngeliat keong ini secara langsung dan gatau namanya apa, mungkin lo bakal bingung, yang lo liat itu keong sawah alias si tutut apa bukan sih?

Ehem.. jadi gini..

Keong tutut, keong yang tinggal di sawah, memiliki bentuk cangkang yang lonjong dan ujung pantat cangkangnya ada di belakang si cangkang. Dalam proses pembersihan tutut, ujung pantat tutut ini biasanya di pecahin dulu untuk mempermudah proses mengeluarkan daging tutut dari dalam cangkang.
Tutut juga memiliki warna cangkang hitam kehijauan yang cenderung ke warna gelap. Biasanya setelah dimasak, warna cangkang keong tutut akan menjadi lebih gelap apabila dibandingkan dengan warna cangkang yang sebelum dimasak.
Rumah tutut juga memiliki pintu masuk yang berbentuk cangkang tipis, terletak di lingkaran tempat keluarnya tutut. Jadi, daging tutut bisa bersembunyi di balik pintu tersebut untuk menghindari hewan buas lain yang ingin memangsa tutut di habitat aslinya.

Cangkang Tutut
Bentuk daging tutut yang baru dikeluarkan dari cagkangnya hampir mirip sama bentuk usus sapi yang suka dijadiin sate. Tapi keong tutut lebih tebal dan memutar. Warna daging keong tutut mengikuti warna cangkangnya, semacam hitam kehijauan dan ada sebagian warna putih.

Daging Tutut

So, lo udah dapet gambaran kan mengenai fisik keong tutut yang unik dan berbeda dari keong lainnya? Dengan fisik unik ini, terciptalah rasa keong tutut yang bikin kangen dan nagih deh.. Mungkin lo akan sedikit ragu untuk makan keong tutut saat lo melihat keong ini selagi masih hidup. Tapi dijamin, setelah diolah dengan benar keong tutut bakal bikin lo ketagihan.
Mau tau cara mengolah tutut yang baik dan benar? Tunggu jawabannya di sini yaa!

**
Untuk informasi mengenai keong tutut, lo bisa cek di berbagai sosial media lainnya..

Instagram @TututExplorer
Facebook Keong Tutut
Line ID    Keong Tutut
Email       tutut.indonesia@gmail.com

Yuk, kita cintai makanan tradisional Indonesia yang hampir terlupakan. Makan #TututYuk! 


Salam mungil,


#TututExplorer!

Saturday, October 24, 2015

Tutut? Apaan tuh?

Bentuknya hampir mirip dengan jenis keong lainnya. Sama-sama memiliki cangkang yang melindungi tubuhnya dan jalannya juga lambat. Tapi walaupun begitu, keong ini berbeda.

Ehem..

Nama keren keong yang satu ini adalah Pila Ampullacea. Tapi di daerah Jawa Barat keong ini biasa dikenal dengan sebutan keong tutut, keong gondang, siput sawah, keong sawah atau siput air. Bahkan di Madura, keong mini ini punya nama yang unik, yaitu Ko'ol.

Walaupun nama beken keong ini menunjukkan kalo dia berhabitat di sawah, tapi ternyata ga selamanya keong tutut setia sama sawah yang identik dengan lumpur. Keong tutut yang mulai bosen sama sawah akhirnya menyebar ke daerah berair jernih dan memiliki jumlah aliran air lamban, yaitu danau, sungai dan kolam ikan. Tutut yang tinggal di daerah itu dipercaya punya nilai gizi yang lebih baik dan terhindar dari racun pestisida. Tapi lo juga ga perlu khawatir dengan kata 'racun pestisida' itu, karena para ahli masak-memasak dan pengolah keong tutut punya cara yang ampuh untuk menghilangkan itu dari tubuh tutut yang mungil.

Tutut yang suka bertelur ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Terutama di daerah pedesaan yang kawasannya masih asri dan terhindar dari polusi. Selain Indonesia, Tutut juga suka jalan-jalan ke negara tetangga Indonesia dan udah jadi traveler sampai ke seluruh kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand, Kamboja, Malaysia dan Filipina. Tutut betah banget tinggal di kawasan Asia Tenggara karena kawasan ini memiliki jenis habitat yang sama (tropis) dan nyaman untuk dijadiin tempat tinggal.

Kita masih punya banyak informasi menarik tentang tutut yang pastinya bakal bikin lo tercengang dan jatuh hati sama keong mungil ini. Jadi, tetap kembangkan wawasan lo tentang tutut bareng kita, sang TututExplorer!

**
Gak cuma keong tutut yang bisa menyebar di kawasan Asia Tenggara, TututExplorer juga udah menyebar di berbagai media sosial. Diantaranya :

Instagram @TututExplorer
Facebook Keong Tutut
Line ID    Keong Tutut
Email       tutut.indonesia@gmail.com

Yuk, kita cintai makanan tradisional Indonesia yang hampir terlupakan. Dimulai dari #KenalanSamaTutut dan ajak semua karabat lo buat #MakanKeongTutut! 


Salam mungil,


#TututExplorer!

Tuesday, October 20, 2015

Coming Soon


Apa yang lo tau tentang keong tutut? 
Yuk, cari tau lebih mendalam mengenai keong tradisional yang satu ini melalui Instagram @tututexplorer dan berbagai sosial media lain. Serta, perbaharui wawasan lo tentang Keong Tutut bareng kita, sang #TututExplorer!

Yuk kenalan sama si tutut dan makan #TututYuk!


Salam mungil,


#TututExplorer!